Minyak Atsiri
Minyak atsiri adalah zat berbau atau
biasa disebut dengan minyak esential, minyak eteris karena pada suhu kamar
mudah menguap di udara terbuka tanpa mengalami penguraian. Istilah esential
atau minyak yang berbau wangi dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari
tanaman penghasilnya. Dalam keadaan murni dan segar biasanya minyak atsiri
umumnya tidak berwarna atau kekuning-kuningan dengan rasa dan bau yang khas.
Namun dalam penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resi
serta warnanya berubah menjadi lebih gelap.
Sumber minyak atsiri dapat diperoleh
dari setiap bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, batang, akar,
ataupun rimpang. Selain itu dapat larut baik dalam etanol dan pelarut organik,
namun sukar larut dalam air dan kurang larut dalam etanol yang kadarnya kurang
dari 70 %. Umumnya zat organik pada minyak atsiri tersusun dari unsur C, H, dan
O, berupa senyawa alifatis atau aromatis meliputi kelompok hidrokarbon, ester,
eter, aldehid, keton, alkohol dan asam.
Secara kimia minyak atsiri bukan
merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang
secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propan.
Pengelompokkan tersebut berdasarkan pada awal terjadinya minyak atsiri di dalam
tanaman.
Terpenoid berasal dari suatu unit
sederhana yang disebut sebagai isoprena. Sehingga dapat dikatakan komponen
minyak atsiri termasuk senyawa isoprenoid, karena molekul- molekulnya tersusun
dari unit-unit isopren. Sementara fenil propan terdiri dari
gabungan inti benzen dan propana. Penyusun minyak atsiri dari kelompok
terpenoid dapat berupa monoterpen dan seskuiterpen yang merupakan komponen
utama minyak atsiri. Minyak atsiri dapat digunakan sebagai:
1.
Menarik serangga (penyerbukan)
2.
Untuk kosmetik / parfum
3.
Penolak serangga
4.
Sebagai bumbu masak
5.
Antiseptik (obat)
6.
Karminativum
Sifat- Sifat Minyak Atsiri
Adapun
sifat-sifat minyak atsiri adalah sebagai berikut:
1.
Tersusun oleh bermacam-macam
komponen senyawa
2.
Bau khas
3.
Rasa getir,
tajam, menggigit, memberi kesan hangat sampai panas atau justru dingin bila
terasa di kulit
4.
Dalam keadaan
murni mudah menguap pada suhu kamar
5.
Tidak bisa
disabunkan dengan alkali dan tidak menjadi tengik
6.
Tidak stabil
terhadap pengaruh lingkungan, baik oleh oksigen, matahari atau panas
7.
Indeks bias
umumnya tinggi dan bersifat optis aktif (memiliki atom C asimetrik)
8.
Kelarutannya
sangat kecil di dalam air
9.
Mudah larut
dalam pelarut organik
Keberadaan
Minyak Atsiri dalam Tanaman
Minyak atsiri terkandung dalam bernagai
organ, seperti di dalam rambut kelenjar, dalam sel-sel parenkim, di dalam
saluran minyak, di dalam rongga-rongga skizogen dan lisigen ataupun terkandung
dalam semua jaringan.
Minyak atsiri dapat terbentuk langsung
oleh protoplasma akibat adanya peruraian lapisan resin dari dinding sel atau
hidrolisis dari glikosida tertentu. Peranan utama minyak atsiri pada tumbuhan
itu sendiri adalah sebagai pengusir serangga (mencegah bunga dan daun rusak),
serta sebagai pengusir hewan pemakan daun lainnya. Namun sebaliknya minyak
atsiri juga berfungsi sebagai penarik serangga guna membantu penyerbukan silang
dari bunga
A.
Biosintesis Komponen Minyak Atsiri
Kerangka dasar komponen minyak atsiri
adalah terpen yang terdiri dari satuan isoprena. Satuan isoprena yang berperan
aktif secara biosintetik adalah isopentenil pirofosfat, dimetil alil pirofosfat
serta senyawa yang terbentuk dari asam asetat lewat jalur biosintesis asam
mevalonat. Geranil piropsfat adlah prekursor C10 dari terpen dan
berperan penting dalam pembentukan monoterpen siklik serta dibentuk melalui
kondensasi dari masing-masing satuan isopentenil.
Prekursor pertama untuk komponen fenil
propanoid dalam minyak atsiri adalah asam siamat dan asam p-hidroksi
sinamatyang juga dikenal sebagai asam p-kumarat. Dalam tanaman, senyawa ini dibentuk
dari asam amino aromatik fenilalanin dan tirosin yang akhirnya disintesis lewat
jalur asam sikimat yang dapat dibantu oleh Escherichia coli yang
membutuhkan asam amino aromatik untuk pertumbuhannnya. Asam sikimat selanjutnya
akan menghasilkan asam korismat yang bisa menghasilkan triptofan lewat jalur
asam antranilat dan asam prefenat . asam prefanat mengalami dehidrasi dan
dekarboksilasi sehingga menghasilkan asam fenilpiruvat (prekursor fenilalanin),
atau justru mengalami dehidrogenasi dab dekarboksilasi menghasilkan asam
p-hidroksifenil piruvat (prekursor tirosin).
Metode Isolasi Minyak Atsiri
Metode isolasi minyak atsiri dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1.
Penyulingan
(destilasi)
Penyulingan adalah proses pemisahan komponen berdasarkan
perbedaan titik didihnya. Prinsip dasar penyulingan adalah cairan dirubah
menjadi uap pada titik didihnya, kemudian uap tersebut dikondensasikan lagi ke
dalam bentuk cairan dengan proses pendinginan
Penyulingan dapat dilakukan dengan bebagai cara, yaitu :
a. Penyulingan dengan air
b. Penyulingan dengan air dan uap
c. Penyulingan dengan uap
2.
Ekstraksi/
penyarian dengan pelarut organik (mudah menguap) yang sesuai
Prinsipnya adalah melarutkan minyak atsiri yang terdapat
dalam simplisia dengan pelarut organik yang mudah menguap yang sesuai. Metode
penyarian digunakan untuk minyak-minyak atsiri yang tidak tahan dengan
pemanasan. Metode ini banyak digunakan karena rendahnya kadar minyak dalam
tanaman, selain itu cara ini dianggap paling efektif karena sifat minyak atsiri
yang larut sempurna di dalam bahan pelarut organik nonpolar.
3.
Enflurage
Prinsipnya adalah metode perlekatan bau dengan
menggunakan media lilin dan memanfaatkan aktivitas enzim yang diyakini masih
aktif selama sekitar 15 hari sejak bahan minyak atsiri dipanen. Metode ini
digunakan karena ada beberapa jenis bunga yang setelah dipetik enzimnya masih
menunjukkan kegiatan dalam menghasilkan minyak atsiri sampai beberapa minggu,
misalnya bunga melati. Diperlukan perlakuan khusus secara langsung agar tidak
mengubah aktivitas enzim.
4.
Penyarian
dengan lemak padat
Biasanya untuk memperoleh minyak atsiri
dari bunga-bungaan
a.
tanpa pemanasan
(enfleurage)
b.
dengan lemak
panas (maserasi)
5.
Pemerasan
Umumnya
dilakukan terhadap bahan berupa buah atau kulit buah dari tanaman yang termasuk
keluarga Citrus karena minyak atsirinya rusak oleh penyulingan (tidak stabil
dan idak tahan pemanasan). Karena tekanan pada pemerasan, sel-sel yang mengandung
minyak lemak pecah dan minyak atsiri keluar dan mengalir ke permukaan. Metode
ini hanya cocok untuk minyak atsiri yang rendamannya relatif besar.
6.
Penyarian dengan gas CO2
Metode berdasarkan pada kelarutan
minyak atsiri yang baik dalam CO2.
Cara Pengujian
Kimia :
a.
2 mg serbuk
simplisia ditambah 5 tetes asam sulfat pekat → coklat hitam
b.
2 mg serbuk
simplisia ditambah 5 tetes asam encer → kuning
c.
2 mg serbuk
simplisia ditambah 5 tetes larutan NaOH 5 % → coklat tua
d.
2 mg serbuk
simplisia ditambah 5 tetes kalium iodida 6 % → kuning
Pengujian Mutu
Setiap minyak atsiri mempunyai sifat
khas dari senyawa kimia yang menyusunnya. Sifat ini dapat berubah karena proses
pengolahan dan penyimpanan → perlu dilakukan.
Pengujian mutu yang dilakukan adalah :
1.
Uji
organoleptik
2.
Uji sifat
fisika dan kimia
- warna, kejernihan dan
bau
- persentase alkohol
- bobot jenis
- kadar aldehid dan keton
- putaran
optik
- kadar
fenol
- indek
bias
- kadar sineol
- bil.
Asam
- logam
berat
- bil. Ester dan bil. Penyabunan
Penentuan Minyak Atsiri
a.
KLT
b.
KGC
c.
SM
Pereaksi Warna / Penampak bercak :
-
Anisaldehid – H2SO4
-
Vanilin – H2SO4
-
H2SO4 pekat
-
SbCl3 dalam CHCl3
-
Larutan KMnO4 0,2 % dalam
air
Tanaman Penghasil Minyak Atsiri
a.
Minyak kapulaga
b.
Minyak kenanga
c.
Minyak kayu
manis
d.
Minyak ketumbar
e.
Minyak sereh
f.
Minyak melati
g.
Minyak lavender
h.
Minyak pala
i.
Minyak lada
j.
Minyak mawar
k.
Minyak nilam
l.
Minyak cendana
m. Minyak akar
wangi
n.
Minyak jahe
Contoh simplisia yang mengandung minyak atsiri:
Minyak Jahe/
Ginger Oil
Tanaman
asal
: Zingiber
officinale
Famili
:
Zingiberaceae
Rendeman
: 3,5 %
Sumber
: rimpang
Komponen
Penyusun : oleoresin, zingiberena, zingiberol, zingerol,
zingerona, kamfena, felandren, sineol,
geraniol, borneol, linalool
Kegunaan
: bahan
pewangi permen, parfum, korigen odoris, karminativum
Lengkuas
Tanaman asal
: Languas Galanga (L.)
Famili
: Zingiberaceae
Bagian tanaman yang
digunakan : Rimpang
Kandungan tanaman
: minyak atsiri lebih kurang 1% mengandung kamfer, sineol, dan asam
metilsinamat.
Penggunaan
: Karminatif, antifungi, sakit perut, malaria.
0 komentar:
Posting Komentar