Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 07 April 2012

Minyak Atsiri

Minyak Atsiri

Minyak atsiri adalah zat berbau atau biasa disebut dengan minyak esential, minyak eteris karena pada suhu kamar mudah menguap di udara terbuka tanpa mengalami penguraian. Istilah esential atau minyak yang berbau wangi dipakai karena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman penghasilnya. Dalam keadaan murni dan segar biasanya minyak atsiri umumnya tidak berwarna atau kekuning-kuningan dengan rasa dan bau yang khas. Namun dalam penyimpanan lama minyak atsiri dapat teroksidasi dan membentuk resi serta warnanya berubah menjadi lebih gelap.
Sumber minyak atsiri dapat diperoleh dari setiap bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, batang, akar, ataupun rimpang. Selain itu dapat larut baik dalam etanol dan pelarut organik, namun sukar larut dalam air dan kurang larut dalam etanol yang kadarnya kurang dari 70 %. Umumnya zat organik pada minyak atsiri tersusun dari unsur C, H, dan O, berupa senyawa alifatis atau aromatis meliputi kelompok hidrokarbon, ester, eter, aldehid, keton, alkohol dan asam.
Secara kimia minyak atsiri bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macam komponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil propan. Pengelompokkan tersebut berdasarkan pada awal terjadinya minyak atsiri di dalam tanaman.
Terpenoid berasal dari suatu unit sederhana yang disebut sebagai isoprena. Sehingga dapat dikatakan komponen minyak atsiri termasuk senyawa isoprenoid, karena molekul- molekulnya tersusun dari unit-unit isopren. Sementara fenil propan terdiri dari gabungan inti benzen dan propana. Penyusun minyak atsiri dari kelompok terpenoid dapat berupa monoterpen dan seskuiterpen yang merupakan komponen utama minyak atsiri. Minyak atsiri dapat digunakan sebagai:
1. Menarik serangga (penyerbukan)
2. Untuk kosmetik / parfum
3. Penolak serangga
4. Sebagai bumbu masak
5. Antiseptik (obat)
6. Karminativum

*            Sifat-   Sifat Minyak Atsiri
Adapun sifat-sifat minyak atsiri adalah sebagai berikut:
1.        Tersusun oleh bermacam-macam komponen senyawa
2.        Bau khas
3.        Rasa getir, tajam, menggigit, memberi kesan hangat sampai panas atau justru dingin bila terasa di kulit
4.        Dalam keadaan murni mudah menguap pada suhu kamar
5.        Tidak bisa disabunkan dengan alkali dan tidak menjadi tengik
6.        Tidak stabil terhadap pengaruh lingkungan, baik oleh oksigen, matahari atau panas
7.        Indeks bias umumnya tinggi dan bersifat optis aktif (memiliki atom C asimetrik)
8.        Kelarutannya sangat kecil di dalam air
9.        Mudah larut dalam pelarut organik

*            Keberadaan Minyak Atsiri dalam Tanaman
Minyak atsiri terkandung dalam bernagai organ, seperti di dalam rambut kelenjar, dalam sel-sel parenkim, di dalam saluran minyak, di dalam rongga-rongga skizogen dan lisigen ataupun terkandung dalam semua jaringan.
Minyak atsiri dapat terbentuk langsung oleh protoplasma akibat adanya peruraian lapisan resin dari dinding sel atau hidrolisis dari glikosida tertentu. Peranan utama minyak atsiri pada tumbuhan itu sendiri adalah sebagai pengusir serangga (mencegah bunga dan daun rusak), serta sebagai pengusir hewan pemakan daun lainnya. Namun sebaliknya minyak atsiri juga berfungsi sebagai penarik serangga guna membantu penyerbukan silang dari bunga



A.

*           Biosintesis Komponen Minyak Atsiri
Kerangka dasar komponen minyak atsiri adalah terpen yang terdiri dari satuan isoprena. Satuan isoprena yang berperan aktif secara biosintetik adalah isopentenil pirofosfat, dimetil alil pirofosfat serta senyawa yang terbentuk dari asam asetat lewat jalur biosintesis asam mevalonat. Geranil piropsfat adlah prekursor C10 dari terpen dan berperan penting dalam pembentukan monoterpen siklik serta dibentuk melalui kondensasi dari masing-masing satuan isopentenil.

Prekursor pertama untuk komponen fenil propanoid dalam minyak atsiri adalah asam siamat dan asam p-hidroksi sinamatyang juga dikenal sebagai asam p-kumarat. Dalam tanaman, senyawa ini dibentuk dari asam amino aromatik fenilalanin dan tirosin yang akhirnya disintesis lewat jalur asam sikimat yang dapat dibantu oleh Escherichia coli yang membutuhkan asam amino aromatik untuk pertumbuhannnya. Asam sikimat selanjutnya akan menghasilkan asam korismat yang bisa menghasilkan triptofan lewat jalur asam antranilat dan asam prefenat . asam prefanat mengalami dehidrasi dan dekarboksilasi sehingga menghasilkan asam fenilpiruvat (prekursor fenilalanin), atau justru mengalami dehidrogenasi dab dekarboksilasi menghasilkan asam p-hidroksifenil piruvat (prekursor tirosin).


*           Metode Isolasi Minyak Atsiri
Metode isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1.     Penyulingan (destilasi)
Penyulingan adalah proses pemisahan komponen berdasarkan perbedaan titik didihnya. Prinsip dasar penyulingan adalah cairan dirubah menjadi uap pada titik didihnya, kemudian uap tersebut dikondensasikan lagi ke dalam bentuk cairan dengan proses pendinginan
Penyulingan dapat dilakukan dengan bebagai cara, yaitu :
a. Penyulingan dengan air
b. Penyulingan dengan air dan uap
c. Penyulingan dengan uap
2.     Ekstraksi/ penyarian dengan pelarut organik (mudah menguap) yang sesuai
Prinsipnya adalah melarutkan minyak atsiri yang terdapat dalam simplisia dengan pelarut organik yang mudah menguap yang sesuai. Metode penyarian digunakan untuk minyak-minyak atsiri yang tidak tahan dengan pemanasan. Metode ini banyak digunakan karena rendahnya kadar minyak dalam tanaman, selain itu cara ini dianggap paling efektif karena sifat minyak atsiri yang larut sempurna di dalam bahan pelarut organik nonpolar.
3.     Enflurage
Prinsipnya adalah metode perlekatan bau dengan menggunakan media lilin dan memanfaatkan aktivitas enzim yang diyakini masih aktif selama sekitar 15 hari sejak bahan minyak atsiri dipanen. Metode ini digunakan karena ada beberapa jenis bunga yang setelah dipetik enzimnya masih menunjukkan kegiatan dalam menghasilkan minyak atsiri sampai beberapa minggu, misalnya bunga melati. Diperlukan perlakuan khusus secara langsung agar tidak mengubah aktivitas enzim.
4.     Penyarian dengan lemak padat
Biasanya untuk memperoleh minyak atsiri dari bunga-bungaan
a.     tanpa pemanasan (enfleurage)
b.     dengan lemak panas (maserasi)
5.     Pemerasan
Umumnya dilakukan terhadap bahan berupa buah atau kulit buah dari tanaman yang termasuk keluarga Citrus karena minyak atsirinya rusak oleh penyulingan (tidak stabil dan idak tahan pemanasan). Karena tekanan pada pemerasan, sel-sel yang mengandung minyak lemak pecah dan minyak atsiri keluar dan mengalir ke permukaan. Metode ini hanya cocok untuk minyak atsiri yang rendamannya relatif besar.
6.     Penyarian dengan gas CO2
Metode berdasarkan pada kelarutan minyak atsiri yang baik dalam CO2.
*           Cara Pengujian
Kimia :
a.     2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam sulfat pekat → coklat hitam
b.     2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam encer → kuning
c.     2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes larutan NaOH 5 % → coklat tua
d.    2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes kalium iodida 6 % → kuning

*           Pengujian Mutu
Setiap minyak atsiri mempunyai sifat khas dari senyawa kimia yang menyusunnya. Sifat ini dapat berubah karena proses pengolahan dan penyimpanan → perlu dilakukan.
Pengujian mutu yang dilakukan adalah :
1.     Uji organoleptik
2.     Uji sifat fisika dan kimia
                - warna, kejernihan dan bau                        - persentase alkohol
                - bobot jenis                                                - kadar aldehid dan keton
                - putaran optik                                             - kadar fenol
                - indek bias                                                  - kadar sineol
                - bil. Asam                                                   - logam berat
                - bil. Ester dan bil. Penyabunan
*           Penentuan Minyak Atsiri
a. KLT
b. KGC
c. SM
*           Pereaksi Warna / Penampak bercak :
-    Anisaldehid – H2SO4
-    Vanilin – H2SO4
-    H2SO4 pekat
-    SbCl3 dalam CHCl3
-    Larutan KMnO4 0,2 % dalam air
*           Tanaman Penghasil Minyak Atsiri
a.     Minyak kapulaga
b.     Minyak kenanga
c.     Minyak kayu manis
d.    Minyak ketumbar
e.     Minyak sereh
f.      Minyak melati
g.     Minyak lavender
h.     Minyak pala
i.       Minyak lada
j.       Minyak mawar
k.     Minyak nilam
l.       Minyak cendana
m.   Minyak akar wangi
n.     Minyak jahe
Contoh simplisia yang mengandung minyak atsiri:
* Minyak Jahe/ Ginger Oil
Tanaman asal               : Zingiber officinale
Famili                          : Zingiberaceae
Rendeman                   : 3,5 %
Sumber                        : rimpang
Komponen Penyusun  : oleoresin, zingiberena, zingiberol, zingerol, zingerona,       kamfena, felandren, sineol, geraniol, borneol, linalool
Kegunaan                    : bahan pewangi permen, parfum, korigen odoris, karminativum
* Lengkuas
Tanaman asal                                       : Languas Galanga (L.)
Famili                                                  : Zingiberaceae
Bagian tanaman yang digunakan        : Rimpang
Kandungan tanaman                           : minyak atsiri lebih kurang 1% mengandung kamfer, sineol, dan asam metilsinamat.
Penggunaan                                         : Karminatif, antifungi, sakit perut, malaria.

0 komentar:

Posting Komentar